Senin, 31 Oktober 2016

Tafsir Jenis Mimpi Menurut Al-Qur'an Dan As-Sunnah

Tafsir Jenis Mimpi Menurut Al-Qur'an Dan As-Sunnah

a. Mimpi yang Benar

Mimpi yang benar ialah gambaran yang benar menurut akal batiniah, yang mengungkapkan kebenaran yang kokoh, yang tersimpan dalam benak, yang bahasanya benar, dan yang menunjukan aneka makna yang konsisten. Mimpi yang benar terbagi empat.
1. Mimpi yang benar dan menjadi kenyataan. Mimpi ini menginformasikan kebenaran. Mimpi demikan merupakan bagian dari kenabian karena Allah Ta'ala berfirman,
"Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka, Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat. "(al-Fath: 27)

Mimpi yang benar ini terbagi dua lagi:
  • Mimpi yang transparan, jelas, nyata, dan kata-katanya menerangkan kenyataan. Sehingga, tidak memerlukan penjelasan dan penakwilan seperti mimpi Ibrahim menyembelih putranya dan mimpi Nabi SAW. memasuki Masjidil Haram dengan aman.
  • Mimpi yang tersembunyi, tersamar, dan mengandung hikmah serta peberitahuan. Jenis ini memerlukan penafsiran seperti mimpi yang dialami oleh Yusuf a.s..
"Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."
2. Mimpi yang baik. Ia merupakan kabar gembira dari Allah Ta'ala, misalnya memimpikan kebaikan seperti bermimpi melihat Nabi saw., sahabat Nabi, dan orang-orang saleh.

3. Mimpi simbolis atau bisikan, yaitu yang terjadi dan dapat menjelaskan masalah rumit yang tengah dihadapi di dalam kehidupan dan kita tidak mampu memberikan pemecahan yang sesuai. Pemecahan itu tampak dalam bentuk gambaran atau simbol yang logis. Mimpi ini dapat ditafsirkan pada berbagai persoalan.

4. Mimpi yang menakutan, yaitu yang mengingatkan akan bahaya yang mengancam atau suatu pengaruh yang mengganggu. Jenis mimpi ini seperti terungkap dalam firman Allah,

"Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. "(Yusuf: 43)

Tujuh sapi gemuk menunjukkan tujuh tahun yang subur, sedangkan tujuh sapi kurus menunjukkan tujuh tahun kemarau. Adapun tujuh bulir gandum hijau dan kering menjelaskan bahwa tujuh sapi itu merupakan bukti yang membenarkan adanya musim hujan dan masa kekeringan.

b. Mimpi yang Mungkin Benar

Ia adalah gambaran yang merefleksikan berbagai pikiran atau perbuatan manusia. Perilakunya ketika sadar disampaikan kepada hatinya, lalu dia melihat perilaku tersebut di dalam mimpi.

c. Mimpi Kosong atau Mimpi yang Tidak bermakna

Ia adalah mimpi yang bagian-bagiannya tidak dapat dipahamai oleh pemimpi itu sendiri, atau kejadian-kejadiannya tidak dapat diingat secara sistematis. Maknanya juga berlainan dan tidak sinkron dengan masalah pokok. Mimpi jenis ini adalah batil dan tidak dapat ditakwilkan sebab merupakan impian yang diciptakan setan. Mimpi ini ada empat macam.
  1.  Halusinasi dan mimpi berjimak.
  2. Mimpi yang menakutkan, mengerikan, mengejutkan, mimpi hantu, dan mimpi perbuatan hasud.
  3. Mimpi tentang peristiwa-peristiwa yang telah lama terjadi.
  4. Mimpi yang kacau balau, yaitu yang dialami manusia tatkala mengalami kekacauan dan kegalauan jiwa.

Tafsir Mimpi Dan Kaitannya dengan Hal Lain

Tafsir Mimpi Dan Kaitannya dengan Hal Lain

1. Allah Ta'ala berfirman,

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan. "(ar-Ruum: 23)

Min ayatihi tanda-tanda yang menunjukan pada kekuasaan Allah dan fenomena ketuhanan dan keesaan-Nya. Manamukum berarti tidurmu. Ketika tidur hilanglah kesadaran seseorang sehingga ia menjadi seperti mayat, dan setelah bangun, dia kembali kepada kesadarannya. Kejadian ini menunjukkan pada kesempurnaan kekuasaan Allah Ta'ala.

2. Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah bersabda, "Kenabian telah habis kecuali al-mubasysyirat. "Para sahabat bertanya, "Apakah al-mubasysyirat itu ?"Beliau menjawab, "Mimpi yang baik"

Tafsir Mimpi Di Dalam Al-Qur'an

Tafsir Mimpi Di Dalam Al-Qur'an

1. Allah Ta'ala berfirman,

"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku. 'Ayahnya berkata, 'Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.''' (Yusuf: 4-5)

2. Allah Ta'ala berfirman,

"Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya, 'Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku memeras anggur.' Dan yang lainnya berkata, 'Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung. Berikanlah kepada kami tabbirnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (menabirkan mimpi). 'Yusuf berkata, 'Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan dinerikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian.''' (Yusuf: 36-37)

3. Allah Ta'ala berfirman

"'Hai kedua penghuni penjara, adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan memberikan minuman tuannya dengan khamar. Adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku).'Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua, 'Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu. 'Maka, setan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu, tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya. Raja berkata (kepada orang-orang yang terkemuka dari kaumnya), 'Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka, terangkanlah kepadaku tentang tabir mimpiku itu jika kamu dapat menabirkan mimpi. 'Mereka menjawab, '(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menabirkan mimpi itu. 'Dan katakanlah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya, 'Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) menabirkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya). '(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru), 'Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya. 'Yusuf berkata, 'Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur.'''(Yusuf: 41-49)

4. Allah Ta'ala berfirman,

"Dan ia menaikan kedua ibu-bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf, 'Wahai ayahku, inilah tabir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah setan merusakan (hubungan) antara aku saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. '''(Yusuf: 100)