Rabu, 02 November 2016

Tafsir Mimpi Hamba di Hadapan Tuhannya

Tafsir Mimpi Hamba di Hadapan Tuhannya

Ustadz Abu Sa'ad mengatakan bahwa barang siapa yang mimpi seolah-olah dia berdiri di hadapan Allah, sedang Allah melihatnya, maka mimpinya itu merupakan mimpi rahmat, jika dia orang yang saleh. Jika bukan orang yang saleh, dia mesti waspada karena Allah berfirman,

"Yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam." (al-Muthaffifiin: 6)

Jika bermimpi seolah-olah bermunajat kepada-Nya, berarti dia dimuliakan dengan kedekatan kepada-Nya dan disukai manusia. Allah berfirman,

"Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami)." (Maryam: 52)

Jika bermimpi seolah-olah bersujud di hadapan Allah, berarti dia didekatkan dengan-Nya dan dicintai manusia karena Allah berfirman,

"Dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). "(al-'Alaq: 19)

Jika mimpi berbicara dengan-Nya dari balik hijab, maka agamanya menjadi baik dan dapat melaksanakan amanah (jika dia memikulnya) serta kekuasaannya menjadi kuat.

Jika mimpi berbicara dengan-Nya tanpa hijab, maka dia akan melakukan kesalahan dalam agamanya karena Allah berfirman,

"Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir."(asy-Syuura: 51)

Selasa, 01 November 2016

Etika Orang Yang Bermimpi

Etika Orang Yang Bermimpi

  1. Hendaknya manusia membiasakan dirinya berkata jujur, karena Nabi saw. bersabda,"Orang yang paling benar ucapannya, maka paling benar pula mimpinya."
  2. Tidur dengan punya wudhu.
  3. Tidur dengan posisi kepala mengarah keutara dan berbaring pada sisi kanan tubuhnya. Diriwayatkan bahwa Nabi saw. tidur pada sisi kanan tubuhnya, sedang tangan kanannya di bawah pipinya. Diriwayatkan dari Aisyah bahwa apabila dia naik ke pembaringan, dia berdoa, "Aku memohon kepada-Mu mimpi yang baik, benar, tidak dusta, bermanfaat, tidak membahayakan, dan dapat diingat serta tidak lupa."
  4. Jangan menceritakan mimpi kepada orang yang hasud, karena Nabi Ya'qub pun berkata kepada putranya, Yusuf a.s., "Anakku, janganlah menceritakan mimpu kepada saudara-saudaramu, maka mereka akan melancarkan suatu tipu daya kepadamu.
  5. Jangan menceritakannya kecuali sebagai sebuah rahasia. Sebaiknya mimpi dikemukakan pada penakwil pada pagi hari, bukan pada sore hari.
  6. Jangan berdusta ihwal mimpi. Nabi saw. bersabda, "Barangsiapa yang berdusta tentang mimpinya, maka pada hari kiamat Allah akan menyuruhnya mengikatkan gandum." (As-Silsilah ash-Shahihah). Dan, hal itu tidak dapat dilakukannya.

Etika Penakwilan Mimpi

Etika Penakwilan Mimpi

Para pentakwil memiliki banyak cara dalam membuat kesimpulan takwil, dan jumlahnya tidak terbatas. Bahkan, cara itu terus bertambah sesuai dengan pengetahuan penakwil, kecerdasannya, dan bakatnya. Dalam menakwilkan mimpi, penakwil hendaknya mengindahkan etika berikut ini.
  1. Jika penakwil hendak menyimak penjelasan mimpi dari seseorang, hendaknya dia mengatakan, "Insya Allah, kita akan memperoleh kebaikan dari mimpi itu dan terhindar dari keburukannya; semoga kebaikan bagi kita dan keberukan bagi musuh. Segala puji kepunyaan Allah Tuhan semesta alam. Silakan ceritakan mimpimu."
  2. Menyimak penjelasan mimpi dengan baik, kemudian lakukanlah penakwilan dengan tidak tergesa-gesa. Janganlah mengemukakan takwil kecuali setelah mengkajinya.
  3. Mimpi merupakan rahasia dan aurat manusia. Karena itu, penakwil tidak boleh menceritakan takwilnya kecuali kepada pelaku mimpi dan jangan menceritakannya di hadapan orang lain.
  4. Menakwilkan dengan cara yang paling baik. Diriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, "Mimpi akan terbukti sesuai dengan apa yang telah ditakwilkan." Demikian yang diriwayatkan dalam As-Silsilah ash-Shahihah oleh al-Albani.
  5. Hendaknya penakwil membedakan para pelaku mimpi. Maka, janganlah menakwilkan mimpi seorang pejabat seperti menakwilkan orang kebanyakan.
  6. Mengolah mimpi yang diceritakan kepada penakwil. Jika mimpi itu baik, takwilkanlah dan sampaikanlah kabar gembira pada pelakunya. Jika mimpi itu buruk, tahanlah diri anda dari menakwilkannya atau tawilkanlah menurut kemungkinan takwil yang paling baik.

Contoh Penakwilan Mimpi

Contoh Penakwilan Mimpi

1. Penakwilan melalui turunan yang jelas, yang terdapat dalam mimpi, seperti takwil yang diterapkan pada mimpi para Nabi dan orang-orang saleh.
2. Penakwilan melalui nama. Penakwilan dapat dilakukan dengan melihat lahiriah kata tersebut. Orang yang bernama Salim ditakwilkan dengan keselamatan, orang yang bernaman Adil ditakwilkan dengan keadilan, seorang laki-laki yang bernama Ahmad, Muhammad, atau Mahmud ditakwilkan dengan keterpujian, wanita yang bernama Su'ad ditakwilkan dengan kebahagiaan, dan wanita yang bernama Huda ditakwilkan dengan kelurusan (petunjuk).
Nabi saw. bersabda,

"Pada suatu malam aku bermimpi seolah-olah kami berada di rumah 'Uqbah bin Rafi', lalu kami disuguhi kurma Ibnu Thab. Maka, aku menakwilkannya bahwa ketinggian akan kami raih baik di dunia maupun di akhirat dan bahwa agama kami sungguh baik. "(HR Muslim)

Nabi saw. menakwilkan kata Rafi 'dengan rif'ah'ketinggian' dan menakwilkan kata Ruthab Ibnu Thab dengan Thayyib 'kebaikan agama'.

3. Menakwilkan malalui makna kata dan derivasi kata itu. Mayat, anak kecil, binatang, dan benda mati merupakan pihak-pihak yang berkata dengan jujur. Jika dalam mimpi pihak-pihak tersebut berkata, maka perkataan mereka merupakan kebenaran sebab mereka tidak pernah berbohong.

4. Penakwilan dengan pribahasa yang berlaku dimasyarakat. Orang mengatakan bahwa penjual adalah seorang pembual, sebab pada kalangan mereka sudah dikenal permainan dan kebohongan para penjual atau pembeli. Dan, seperti sabda Nabi saw. kepada para istrinya (dalam hadits riwayat Muslim), "Di antara kalian yang paling cepat menyusulku adalah yang paling panjang tangannya (paling dermawan)." Maka, Zaenab binti Jashi adalah istri beliau yang paling dulu meninggal.

5. Penakwilan dengan lawan kata seperti menakwilkan tangisan dengan kegembiraan, menakwilkan tawa dengan kesedihan, menakwilkan tha'un dengan peperangan dan peperangan dengan tha'un, dan menakwilkan air bah dengan musuh dan musuh ditakwilkan dengan air bah.

6. Penakwilan mimpi dengan menambah atau mengurangi seperti menangis yang ditakwilkan dengan kebahagaiaan dan tertawa ditakwilkan dengan kesedihan. Jika tangisan disertai sesegukan, maka ditakwilkan dengan musibah; dan tikus ditakwilkan dengan wanita selama warna tikus tersebut sama. Jika tikus itu bewarna putih dan hitam, maka ditakwilkan dengan malam, siang, dan ikan. Jika orang yang bermimpi mengetahui jumlah tikus tersebut, maka ditakwilkan dengan wanita. Jika jumlahnya sangat banyak, ditakwilkan dengan harta dan ghanimah.

7. Takwl dengan ilmu jiwa adalah seperti menjadikan mimpi sebagai indikator kebahagiaan dan kesedihan orang yang bermimpi, sebab mimpi merupakan ungkapan kebahagiaan dan kesedihan. Para ahli mengatakan bahwa mimpi merupakan jalan utama yang mengantarkan kepada aneka perasaan.

Prinsip Umum Penakwilan Mimpi

Prinsip Umum Penakwilan Mimpi

Untuk dapat mempraktikan kemampuan takwil mimpi dan berhasil dalam melakukannya, diperlukan pengetahuan mengenai beberapa hal berikut.
  1. Mengetahui pokok-pokok mimpi, unsur-unsurnya, keragamannya, kekuatan dan kelemahannya menyangkut kebaikan atau keburukannya, untuk mengetahui bobot takwil dan bobot pokok mimpi. Jika sebagaian dari sebuah mimpi itu menunjukan kepada kebaikan dan sebagian lagi menunjukan kepada keburukan, timbanglah kedua perkara dan kedua pokok itu dengan hatimu. Timbanglah kekuatan masing-masing pokok itu berdasarkan kekuatan pokok takwil mimpi, lalu ambillah pokok yang paling berat dan kuat di antara pokok mimpi yang ada.
  2. Menata, pokok-pokok mimpi, menautkan pokok yang satu dengan pokok yang lain, dan melepaskannya dari bagian mimpi yang tidak berguna dan mimpi kosong sehingga ungkapan mimpi menjadi benar. Jika makna-makna pokok mimpi itu bersesuaian dan mengarah pada sebuah mimpi yang bermakna, barulah dapat diterima kemudian ditakwilkan sesuai dengan pokok mimpi. Jika menurutmu mimpi itu bercampur baur dan tidak mengerucut pada pokok mimpi, makna mimpi yang demikian merupakan mimpi kosong. Maka, abaikanlah ia.
  3. Telitilah sebuah masalah dengan cermat dan konsisten, sehingga Anda memahaminya. Kemudian urutkanlah tuturan pelaku mimpi, pelapalannya, dan konteksnya kepada pokok mimpi agar Anda dapat menyimpulkan dan mendapatkan sosok mimpi itu.
  4. Mimpi tentang sesuatu yang memiliki karakter musim panas dan karakter musim dingin hendaknya ditakwilkan sesuia dengan kebiasaan dan karakter masing-masing pada saat itu, misalnya mimpi tentang pohon, buah, laut, api, pakaian, tempat tinggal, ular, dan kalajengking.
  5. Mimpi tentang sesuatu yang memiliki karakter malam dan karakter siang hendaknya ditakwilkan sesuai dengan karakter masing-masing, misalnya mimpi tentang matahari, bulan, planet, cahaya, dan gegelapan.
  6. Mimpi yang memiliki sisi baik dan sisi buruk, hendaknya disampaikan pula sisi buruknya kepada orang yang mimpi.
  7. Ada mimpi yang menyimpang kesisi kebaikan dari sisi keburukan, demikian pula sebaliknya, karena keragaman perilaku manusia dan perbedaan waktu serta tempat.
Kadang-kadang mimpi ditakwilkan melalui nama yang dituturkan dalam mimpi, kadang melalui makna tuturan itu, melalui lawan katanya, melalui Kitab Allah, melalui pribahasa yang berlaku di masyarakat, dan melalui ilmu jawa.

Pengertian Prinsip Takwil Mimpi

Prinsip Takwil Mimpi

1. Pokok, 

Yaitu jenis, kategori, dan karakter. Barang siapa yang bermimpi bahwa sebatang pohon yang menaunginya, maka pohon disebut jenis, keberadaannya sebagai pohon taut disebut kategori, dan keberadaanya sebagi pohon yang berbuah manis dan bermanfaat disebut karakter. Pohon ditakwilkan dengan laki-laki atau wanita. Pohon taut ditakwilkan dengan wanita atau laki-laki yang banyak memberikan manfaat. Artinya, jenis pohon, burung dan binatang liar biasanya ditakwilkan laki-laki dan wanita. Jenis tersebut memberitahukan apakah laki atau wanita itu pribumi, penduduk asing, atau warga dunia. Tabiat keduanya memberitahukan apakah laki-laki atau wanita itu banyak memberi manfaat ataukah mudharat. Jika pohon itu adalah pohon kurma, maka ditakwilkan dengan seorang laki-laki yang baik, banyak memberikan manfaat, dan dermawan, karena Allah Ta'ala berfirman,

"Seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. "(Ibrahim: 24)

2. Keadaan,

Yaitu keadaan orang yang bermimpi, kepribadiannya, perbuatannya, lingkungannya, statusnya ditengah-tengah khalayak, tabiatnya, agamanya, dan kondisi penghidupannya. Penakwil dapat menjadikan keadaan tersebut sebagai argumentasi dan petunjuk dalam menakwilkan simbol-simbol mimpi. Demikian pula waktu dan tempat mimpi dapat dijadikan pertimbangan. Barangsiapa yang bermimpi saat tengah hari diawal bulan, maka mimpi di siang hari merupakan mimpi yang benar dan mimpi pada tanggal satu menyampaikan kabar kebaikan.

3. Dalil,

Yaitu suatu yang menunjukkan latar belakang yang membuat seseorang mengalami suatu mimpi, yaitu berbagai situasi yang merupakan kepastian atau kemungkinan. Dalil tersebut dapat diamati oleh penakwilan melalui firasat, kecerdikan, mata hatinya yang menembus, dan pengetahuannya yang menerima cahaya yang besar untuk dapat menakwilkan mimpi.


Waktu Mimpi Yang Paling Benar

Waktu Mimpi Yang Paling Benar

Para ulama sepakat bahwa waktu mimpi yang paling benar ialah yang terjadi pada musim semi, musim dingin, dan musim gugur karena pada saat itu biasanya karakter manusia stabil. Mimpi yang terjadi di siang hari, terutama pada waktu zuhur, pada beberapa bagian malam, dan saat dini hari merupakan mimpi yang paling benar. Hendakya seseorang tidur dengan posisi kepala menghadap ke utara. Jika dia tidur dengan berbaring ke sisi kanan, lalu bermimpi, makna mimpinya itu merupakan pemberian Allah.

Waktu Terbuktinya Mimpi

Mimpi yang benar akan terjadi tatkala mimpi itu diceritakan, karena Nabi saw. bersabda,

"Mimpi itu bagaikan sesuatu yang tergantung pada kaki burung selama ia tidak diceritakan. Jika diceritakan, terjadilah ia. "(HR Abu Dawud)

Mimpi yang dialami dini hari akan segera menjadi kenyataan, sedangkan yang dialami pada permulaan malam akan terjadi dalam sebulan mendatang, insya Allah.